Potensi Anak itu Unik
Keunikan anak itu berbeda satu
dengan yang lainnya, begitu pula bakat
dan potensi yang dimilikinya.Perbedaab atau k eunikan setiap anak ini harus
disadari sepenuhnya oleh orangtua, dengan ini orangtua tak jatuh pada tindakan
membanding-bandingkan anaknya dengan anak lain.Keunikan yang berasal genetika
maupun lingkungan tempatnya bertumbuh sejak bayi.
Potensi dan bakat anak itu sendiri
sangat beragam. Bakat itu bisa terkait dengan hal-hal akademis yang bisa
dikenali dengan nilai-nilai rapor, tetapi bisa juga tak berhubungan dengan
akademis. Penilaian bakat dan prestasi anak yang didasarkan pada nilai rapor
adalah terlalu menyempitkan makna kecerdasan dan potensi anak.
Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple
Intelligences) menyebutkan ada 8 jenis kecerdasan anak, yaitu: kecerdasan
logika/matematika, kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan interpersonal,
kecerdasan fisik/kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan visual/spasial,
kecerdasan intrapersonal, kecerdasan alam. Tapi kalau kita bicara tentang
potensi anak, tentu saja cakupannya bisa lebih luas dari itu.
Jadi, kesempatan bagi anak-anak kita
untuk berkembang itu sangat luas dan tak terbatas. Yang penting dia tekun dan
bekerja keras pada hal-hal yang diminatinya.
Peran orangtua sebagai
pembantu
Bakat anak adalah titipan yang
diberikan Tuhan kepada anak. Titipan itu melekat pada anak dan menjadi milik
anak, bukan milik orangtua. Oleh karena itu, setiap saat orangtua harus
menyadari bahwa fungsinya adalah membantu anak.
Orangtua bukanlah penentu masa depan
anak. Tetapi orangtua berperan untuk membantu agar potensi-potensi yang
dititipkan Tuhan kepada anak itu bisa keluar, ditemukan, dan tumbuh berkembang.
Membantu menemukan dan menumbuhkan
bakat, berarti orangtua perlu berfokus pada kekuatan (strength) anak, bukan
pada kelemahannnya. Menumbuhkan bakat adalah usaha untuk mengasah kekuatan
anak. Ibaratnya, mengembangkan bakat adalah seperti membangun bukit, bukan
menutupi jurang.
Menciptakan Lingkungan,
memberikan Stimulasi
Untuk mengenali bakat dan potensi
anak, peran orangtua utama adalah memberikan lingkungan yang nyaman untuk
tumbuh dan berkembangnya potensi anak itu. Anak tidak merasa takut mengeluarkan
dirinya. Anak juga merasa nyaman untuk berproses dengan hal-hal yang menjadi
minatnya, yang terkadang masih berubah-
ubah.
ubah.
Karena anak masih berkembang, tugas
orangtua adalah mendampingi. Terkadang orangtua mengekspos anak pada sebuah hal
tertentu, terkadang menemani, menyemangati, menjadi teman diskusi, menguatkan
anak agar terus bersemangat menempa diri. Tapi terkadang, orangtua juga
berperan membantu anak untuk
mengeksplorasi hal-hal baru di luar bidang yang selama ini digelutinya.
mengeksplorasi hal-hal baru di luar bidang yang selama ini digelutinya.
Bertumbuh bersama Waktu
Karena setiap anak tumbuh dengan
cara dan kecepatan yang berbeda-beda, demikian pula perkembangan potensi anak
tumbuh dengan cara yang beragam pula. Ada anak yang cepat kelihatan dan mudah
dikenali bakatnya. Ada anak yang tak tahu dan terus mencari apa yang menjadi
kesenangannya. Ada anak yang sudah
tetap minatnya. Ada yang anak yang masih berubah-ubah.
tetap minatnya. Ada yang anak yang masih berubah-ubah.
Demikianlah memang dunia anak-anak.
Orangtua memang perlu memfasilitasi anak, tetapi pada saat bersamaan perlu
memelihara kesabaran dan kelapangan hati kala anak tak berkembang seperti yang
diharapkannya.
Yang penting, jangan berhenti
berharap. Jangan berhenti berusaha dan memberikan stimulasi pada anak. Kita tak
pernah tahu kapan benih itu merekah dan benih apa yang merekah diantara beragam
benih kebajikan yang kita sebarkan pada anak.
Antara Kepentingan Anak
& Ambisi Orangtua
Dalam proses pengembangan bakat pada
anak, peran orangtua sangat dominan. Sebab, anak masih sangat bergantung pada
orangtua. Apa yang disukai dan didorong orangtua, anak akan berusaha memenuhinya.
Anak akan berusaha menggapai harapan-harapan yang digantungkan orangtua
kepadanya.
Di sinilah fungsi orangtua menjadi
penting untuk menjaga agar aktivitas-aktivitas pengembangan bakat anak itu
berada dalam koridor yang sehat. Koridor yang sehat berarti aktivitas itu
memang betul-betul untuk kepentingan anak, bukan sekedar wujud ambisi orangtua.
Ukuran sederhananya adalah anak menikmati proses yang dijalaninya, bukan
melakukan kegiatannya dengan terpaksa.
Dengan menjaga agar pengembangan
bakat berada dalam koridor yang sehat, pertumbuhan potensi anak bisa terus
berkembang dalam jangka panjang. Kalau tidak, setiap waktu anak dapat
memberontak karena tak mau dipaksa lagi oleh orangtuanya.
Tentunya kita tak menginginkan hal
seperti ini, kan?
1 comments:
Write commentsobat herbal penyakit sipilis
Replyobat alami sipilis pada pria
obat alami penyakit sipilis pada pria
obat alami penyembuh sifilis
obat tradisional sakit sipilis
obat alami sakit sipilis
EmoticonEmoticon